Kantuk masih terasa di pesawat Singapore airline dalam perjalanan menuju Singapura. maklum bangun setengah empat pagi, karena takut terlambat dan macet. Gak taunya naik taksi hanya 35 menit dari rumah. Ternyata malah kepagian. Setelah cukup lama menunggu aku kontak temen kantorku yang masih dalam perjalanan, aku mau masuk terminal 2 duluan.
Sekitar sejam kemudian temanku baru sampai di bandara. Kami langsung check in. Temanku berinisiatif untuk memberlikan semacam oleh-oleh untuk trainer di Singapura. Kami beli masing-masing satu. Kami belikan coklat van houten seharga US$4 dengan gambar nuansa Bali. Kalau saja temanku kasih info tentang hal ini kemarin aku bisa belikan coklat monggo sebagai oleh-oleh. Karena coklat ini kan khas Indonesia dengan gambar wayangnya. Tetapi coklat ini tidak dijual di semua tempat, yang aku tahu sih dijual di circle-K. Kami sempat berkeliling mencari coklat monggo tersebut di duty free shop di bandara, tetapi ternyata tidak ada yang menjualnya.
Aku ke Singapura dalam rangka training IT. Aneh juga rasanya mengalami ini semua. 2 bulan yang lalu aku masih luntang-lantung penganguran. Sekarang aku sudah terbang ke Singpura belum genap dua bulan bekerja. Tetapi kalau mengingat ini semua sesuai dengan ajaran the secret maka tidak terlihat terlalu luar biasa kejadian ini semua. Karena memang pikiranku sudah sangat fokus untuk mendapatkan ini semua. Sehingga ketika hal itu terjadi aku memang tidak terlalu terkejut.
Terakhir aku ke Singapura sekitar 15 tahun yang lalu. Itu waktu ngambil MBA di Filipina bareng ortu. Karena ortu kan tugas di Filipina. Aku sendiri sudah gak ada gambaran mengenai situasi Singapura. Karena sudah begitu lama dan tidak ada kenangan yang melekat denganku tentang Singapura.
Berangkat jam 08.30 dan sampai di Singapura agak sedikit telat dari jadwal yaitu jam 11.00 waktu lokal. Aku berdua dengan rekan kerja di kantor.Begitu sampai di terminal 2 Singapura kami langsung mencari money changer untuk menukarkan rupiah. Aku menukar 4 juta dengan kurs 0.137 maka kudapat SGD 548. Ya ampun murah bener mata uang kita. Dompetku yang tadinya gemuk dengan 40 lembar pecahan uang seratus ribuan, langsung kempes dengan 10 lembar USD 50 dan beberapa USD 10.
Waktu training hari pertama adalah jam 13.00. Jadi kami segera check-in dahulu di hotel dan kemudian langsung menuju ke kantor di daerah Thomson Square. Sebenarnya aku sudah rencana mo mandi dulu, tetapi ternyata karena waktunya mepet jadi ga mandi dulu. Nyampe di sana ternyata tempat tersebut dibawahnya adalah mal. Karena belom makan maka kami makan dulu di Mcdonald. Maklum temanku ini sangat berhati-hati dalam soal makanan. Karena dia sangat concern dengan makanan yang halal untuk dimakan.
Setelah makan kami langsung menuju lokasi training di lantai 25. Setelah berkenalan dengan staf yang ada kemudian langsung memulai training. Selesai sekitar jam 16.00. Aku sempat dikenalkan dengan rekan-rekan dari Singapura. Aku sengaja membawa kartu nama yang banyak, sehingga aku bagikan saja hampir sekantor kartu namaku disebar. aku berkenalan langsung dengan orang-orang yang selama ini hanya tahu dari email tanpa mengenal muka langsung.
Sepulang dari training langsung menuju hotel. Ternyata temanku tidak mau keluar, karena ingin istirahat malam pertama ini. Aku sendiri setelah mandi dan istirahat sebentar, sekitar jam 6 an aku keluar hotel sendirian. Ternyata disekitar Hotel Ibis Bencoolen tempatku menginap cukup banyak terdapat tempat keramaian. Salah satunya ada jalan Bugis. Tempat ini mirip pasar malam di Indonesia. Barang yang dijual juga terdiri dari berbagai macam pernak pernik souvenir sampai fashion.
Aku tidak begitu tertarik dengan barang yang ada karena menurutku tidak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia. Tapi aku tertarik untuk masuk ke toko sex shop yang berada ditengah keramaian jalan Bugis. Aku masuk kesana ternyata barang yang dijual cukup mahal. Ada peralatan sex yang dijual SGD 300 an, padahal uang dikantongku saja ga nyampe segitu.
Setelah agak malem sekitar jam 9 an aku putuskan untuk pulang. Sebelum pulang aku mo nyari makan untuk dimakan di hotel. Aku tertarik dengan roti panggang dengan telur dan keju. Karena banyak orang yang antri, dengan sabar aku menunggu. Tetapi ketika mo pesan ternyata sudah habis. Terpaksa aku cari makanan pengganti. Aku tertarik dengan chinese burger. Makanan ini semacam roti yang terbuat dari semacam bakpau dan dibelah dua untuk diisi dengan daging.
Sesampai dihotel untuk teman makan chinese burger tersebut aku buat nescafe complemen dari hotel. Kemudian aku bersiap untuk bekerja karena aku harus siap dengan materi training esok hari. Sambil bekerja aku sesekali mengarahkan teropong yang kubawa ke sejumlah apartemen dan hotel yang ada didepanku. tetapi ternyata tidak ada istimewa dan aku melanjutkan bekerjaku sampai jam satu malam. Setelah itu aku tidur dan istirahat.
....nyambung ceritanya di hari kedua.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar