Setelah tadi malam tidur sampe jam satu, pagi ini aku bangun jam enam. Sekitar jam tujuh bareng dengan temen kantor turun ke bawah untuk makan buffet di restoran hotel. Temanku sedikit ragu dalam memilih makanan yang ada, sementara aku santai aja makan menu yang kuanggap menarik.
Awal aku makan nasi goreng ala mandarin dengan scramble egg, aku memang paling suka berbagai macam jenis masakan telur. Yang namanya makan gratisan rasanya pengen aja makan terus. Tetapi berhubung kemampuan perut terbatas, maka makan pagi kuakhiri dengan puff manis dan pancake.
Setelah mandi kami segera berkemas untuk segera menuju lokasi training yang jaraknya sekitar 10 menit perjalanan dengan taxi. Pagi itu sudah mulai hujan rintik. Tetapi ternyata ada hal yang tidak terduga terjadi. Jika kemarin hari pertama training jam satu, lancar-lancar saja. Tetapi hari ini ternyata yang antri taksi sudah cukup panjang. Tidak seperti di Jakarta kita tinggal nyari taksi dipinggir jalan. Di Singapura taksi sudah ada lokasi antrian masing-masing dan datang berdasarkan pesanan. Jika sedang ramai atau peak hour maka harganyapun bisa naik. Begitu juga jika ingin motong antrian maka kita dikenakan charge tambahan.
Kami sedikit gelisah karena hal ini tidak diduga sebelumnya. Setelah sekitar 30 menit mengantri barulah kami mendapatkan giliran naik taksi. Sebenernya bego juga ya kenapa ga motong antrian, karena toh kantor juga yang bayar. Tetapi dasar pekerja yang baik, maka tidak mau merugikan kantor.
Sesampai di kantor kami mengikuti training seperti hari sebelumnya, tetapi trainernya yang berbeda. Ketika jam istirahat tiba, kami pun makan bareng dengan tiga cewek rekan kantor Singapura. Kami diajak makan ditempat yang semua makannya halal. Ternyata berjalan kaki cukup jauh, karena melewati underpass dan stasiun MRT serta naik turun beberapa elevator. Tempat yang dituju semacam food court yang semuanya menyajikan makanan halal. Tempat tersebut ramai oleh pengunjung yang sebagian besar adalah pekerja kantoran. Setelah mendapatkan tempat kosong, maka kami gantian memesan makanan.
Soal makan sebenarnya aku tidak terlalu pemilih. Aku ikut saja memesan masakan padang seperti temanku. Karena memang aku cari makanan plus sayuran. Aku pesan ayam opor dan sayuran ala masakan padang. Yang menarik adalah ukuran ayamnya yang ukuran jumbo. Rasanya empuk sepertinya dimasak menggunakan presto.
Setelah makan siang tepat beberapa menit sebelum jam satu, kami bergerak ke kantor. Satu hal aku amati dari kebiasaan rekan kami tersebut adalah mereka tidak ada yang memesan minuman. Jadi hanya aku berdua dengan temanku yang memesan minuman, sementara mereka makan tanpa minuman. Hal tersebut buatku tidaklah aneh, karena aku juga biasa makan tanpa minum. Tetapi untuk orang Indonesia hal tersebut tidaklah lazim. Aku segan untuk menanyakan hal ini kepada mereka.
Selama perjalanan jalan kaki ke kantor cukup nyaman kerena sepanjang perjalanan bawah tanah dilengkapi pendingin udara. Sesampai di kantor training kembali dilanjutkan sampai sekitar jam tiga. Kerena jam tida bos besar mau ketemu dan berdiskusi. Tetapi ternyata tidak ada hal penting yang disampaikan oleh bos besar. Aku pikir mereka hanya memberikan perhatian saja kepada kami. Suatu hal yang cukup aku apresiasi.
Sekitar jam empat kami minta ijin pulang. Sebenarnya jam kantor sampai jam 17.30. Tetapi ternnyata diperbolehkan oleh bos besar. Kami bergegas pulang karena ada rencana ingin jalan ke suatu tempat. Sampai di hotel setelah mandi dan istrirahat sebentar kami turun sekitar jam tujuh malam.
Temanku ngajak makan di restoran India halal di pinggir jalan. Kami makan nasi briyani dan kari ayam. Seperti halnya siang tadi ayamnyapun beruikuran jumbo dan empuk terasa di lidah. Minumnya kau lihat orang pesan teh susu, akupun ikutan pesan. Wah aku salah pesan, seharusnya aku pesan es kopi karena sepertinya lebih nikmat minum minuman dingin yang segar.
Setelah makan kami diskusi ingin pergi kemana. Aku sebenarnya ingin pergi ke Little India, sdangkan temanku ingin ke daerah Orchard Road. Tetapi kalau ke Orchard Road barang-barangnya kan berkelas dan mahal, sedangkan keuangan terbatas. Ngapain juga ke sana, lagian kan kalo nyari barang berkelas diJakarta juga banyak. Maka kami putuskan untuk pergi ke Little India. Sebelum kesana kami mampir ke Sim Slim Square tempat barang elektronik murah. Tempat ini semacam glodoknya Jakarta. Katanya barangnya murah-murah tapi ternyata murahnya versi Singapura, ya tetap saja masih lebih murah barangelektronik di Glodok.
Setelah browsing sebentar kami melanjutkan perjalanan menuju Little India. Beberapa saat kemudian temanku bilang dia napasnya sudah mulai ngos-ngosan. Emang sih dia agak sedikit over weight dan tentu gak biasa jalan kaki seperti aku. Karena buat aku jalan segitu masih belum apa-apa...he..he. Karena kasian dengan kondisinya, maka kami putuskan balik arah menuju Bugis Street tempat yang kemarin aku datangi.
Suasananya ramai dan beberapa kali mendengar celotehan orang Indonesia. Disini banyak souvenir gantungan kunci. Tetapi sepertinya kalo orang kantor sudah bosen dengan gantuangn kunci Singpura. Mo bellin istri juga bingung barang apa yah. Maka aku cari gantungan kunci untuk keponakanku yang perempuan saja. Setelah itu Kami mampir ke toko makanan kering. Aku mulanya mau membeli coklat, tetapi aku ragu takut kalau rasanya kurang enak. Akhirnya aku membeli sekantong kuaci. Karena aku memang suka makan kuaci dan jenis tersebut aku tidak lihat ada di Indonesia. Jenisnya dari biji matahari dengan rasa butter. Aku pengen nyoba aja, kalau rasanya enak aku nanti beli lagi kalo ke Singapura. Karena mama juga penggemar kuaci, jadi pasti ntar aku beliin untuk mamaku.
Kami sempatkan mampir ke toko peralatan sex ditengah-tengah pasar malam tersebut. Aku sebenarnya ingin membeli gantungan kunci unik disana, tetapi ternyata tidak ada yang menarik.
Kami balik ke hotel sekitar jam 9 malam, dalam perjalanan ke hotel kami makan es lilin. Aku beli yang rasa kacang merah. Walalu beli di pinggir jalan si tukangnya sangat higenis. Karena dia mengambil dan memotong es dengan menggunakan sarung tangan.
Kemudian kami mampir ke seven eleven yang terletak disebelah hotel. Temanku ingin beli air karena seret abis makan es. Aku juga ikut masuk dan lihat-lihat. Di dekat kasir aku lihat potongan coklat Cadburry ukuran jumbo sedang di diskon. Setelah aku kurskan ke rupiah ternyata cukup murah, Maka tanpa pikir panjang aku beli coklat tersebut untuk istriku.
Sampai di kamar hotel, seperti biasa aku mainkan teropong dan mengarahkan pada kamar-kamar hotel dan apartemen disekeliling. Tetapi sama dengan kemarin malam, tidak ada pemandangan yang menarik. Selain itu juga ternyata teropongnya tidak berfungsi dengan baik. Fokus lensanya kurang tajam sehingga gambarnya agak kabur.
Setelah itu aku mandi dan melanjutkan belajar untuk persiapan training esok hari...
nyambung ke hari terakhir di Singapura........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar