Jumat, 23 Desember 2011

Panggilan Interview (behind the scene)

Ketika pertama kali kita menerima panggilan interview, berjuta rasanya seperti orang yang jatuh cinta. Jantung berdegup lebih kencang, mata berbinar dan badan terasa ringan. Pengen rasanya loncat-loncat kegirangan dan berteriak sesukanya. Karena panggilan interview yang selama ini ditunggu akhirnya ada yang nyangkut. Maklum udah ratusan surat lamaran dikirim tetapi baru ini yang nyambung.

Itu dari segi pencari kerja yang selalu harap-harap cemas ketika mengiirimkan surat lamaran. Tetapi apa yang sebenarnya terjadi dengan proses seleksi untuk sampai pada tahap interview. Karena aku pernah menjadi pencari kerja sejati dan sekarang berbalik perannya menjadi rekruiter alias menyeleksi orang untuk di interview. Karena aku di kantor selain bekerja di bagian keuangan merangkap sebagai HRD. Nah berikut ini kisahku sehingga kamu bisa tahu cerita yang terjadi di balik layar proses rekrutment.

Disini aku akan memaparkan proses yang terjadi jika kita menggunakan jasa headhunter. Jadi buat kamu-kamu yang melamar kerja lewat head hunter mungkin bisa jadi referensi.

Hal-hal berikut urutan proses yang biasa aku kerjakan ketika membutuhkan tenaga kerja.

1. Kontak dengan headhunter.
- Aku kontak dengan headhunter untuk meminta kandidat yang diperlukan.Kemudian aku mengisi form dari headhunter mengenai kriteria calon tenaga kerja yang dibutuhkan.
2. Headhunter mengirim profil kandidat.
- Disini aku mendapatkan email dari headhunter berupa profil kandidat yang match dengan yang kuminta.
3. Permintaan kepada headhunter untuk mengatur jadwal interview.
- Setelah diskusi internal dengan manajemen, maka dari beberapa kandidat yang ada akan dipiih beberapa orang untuk dipanggil interview.

 Tips:
a. Update profil di headhunter 6 bulan sekali.
Jika kamu pernah kirim CV ke headhunter dan tidak pernah dipanggil selama enam bulan. Maka kirim lagi CV yang update. Karena bisa jadi CV kita sudah masuk keranjang sampah. Itulah kenyataanya, karena begitu banyak manusia yang rebutan pekerjaan, sehingga lebih mudah membuka lowongan dan menyaring kandidat baru daripada buka arsip. Lagian buka database bisa jadi sudah basi, alias calon pekerja sudah kerja di tempat lain.

b. Kirim thank you letter via email kepada interviewer.
Walaupun hal ini kurang lazim dinegara kita. Tetapi jika kita melakukan hal itu, tentu menjadi nilai tambah. Karena tidak semua orang yang di interview bisa tahu email interviewernya. Tentu untuk tahu kita hanya perlu tanya si headhunter apa email orang yang menginterview dari perusahaan.

c. Kok lama yah ga ada kabar.
Don't worry kalau ternyata lama setelah interview tapi belom ada kabar. Karena ternyata perusahaan yang merekrut juga terlalu perhatian sama kandidat. Itu juga yang terjadi pada saya. Setelah interview saya mengerjakan tugas-tugas rutin seperti biasa, Sama sekali tidak kepikiran tentang interview yang baru saja dilakukan. Padahal dulu waktu saya abis interview rasanya sulit memejamkan mata. Karena terus menimbang bagaimana hasilnya nanti. Padahal ternyata business as usual saja. Jadi kita aja sebagai pencari kerja yang kepikiran. Sedangkan dari pihak perusahaan biasa-biasa aja tuh.

Jadi tenang aja kalo lama belum dipanggil. Karena ya memang kadang lagi pada sibuk dengan urusan lain.

Nah gitu deh sepenggal sharing...ntar deh diterusin lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar